Konsep Adiksi Game Online dan Dampaknya terhadap Masalah Mental Emosional Remaja serta Peran Bimbingan dan Konseling

Abstract

Naskah ini bertujuan untuk memaparkan pembahasan tentang pengaruh adiksi game online terhadap masalah mental emosional remaja dan peran layanan bimbingan dan konseling dalam penanganannya. Adiksi game online adalah ketergantungan individu secara berlebihan terhadap game online dengan ingin melakukan secara terus-menerus yang pada akhirnya menimbulkan efek negatif pada fisik maupun psikologis individu. Individu yang memperlihatkan  gejala  kecanduan  game online  mengarah  pada  masalah  mental  emosional di antaranya adiksi game online dapat menyebabkan distorsi waktu, kurang perhatian, hiperaktif, tindakan kekerasan, emosi negatif, dan perilaku agresif. Peran bimbingan dan konseling diperlukan untuk mereduksi adiksi kecanduan game online pada remaja melalui pelayanan konseling di antaranya; konseling individual dengan menggunakan teknik rasional emotif terapi dan k.onseling kelompok dengan pendekatan Cognitif Behavior Teraphy (CBT).

 


Keywords
  • Game Online
  • Masalah mental emosional
  • Bimbingan dan Konseling
References
  1. Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
  2. Ancok, D. 1999. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Metode penelitian survey. Hlm. 55-70. Jakarta: LP3ES.
  3. Ardi, Z., Putra, M. R. M., & Ifdil, I. (2017). Ethics And Legal Issues In Online Counseling Services: Counseling Principles Analysis. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling, 15-22.
  4. Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sangat, H.M.
  5. Aritonang, M.W. 2004. Kajian penyakit ayam broiler pada kandang close house. Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
  6. Bariyyah, K. (2015). The Effectiveness of Peer-Helping to Reduce Academic-Stress of Students. Addictive Disorders & Their Treatment, 14(4), 176-181.
  7. Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 143-148.
  8. Duffy, T. & Jonassen, D.H. 1992. Constructivism: New implications for instructional technology. Dalam T.M. Duffy & D.H. Jonassen (Eds.). Constructivism and the technology of instruction: A conversation. hlm. 1-16. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associate.
  9. Ernada, S.E. 2005. Challenges to the modern concept of human rights. Journal Sosial-Politika. 6(11): 1-12
  10. Fullan, M.G. (1998a). Successful school improvement. Buckingham: Open University Press.
  11. Fullan, M.G.. (1998b). What’s worth fighting for in the principalship: Strategies for taking change in the elementary school principalship. Toronto: Ontario Public school Teachers’ Federation.
  12. Huda, N. 12 Juli 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang.
  13. Ifdil, I., & Ghani, F. A. (2017). Pengembangan dan validasi modul konseling pasca bencana untuk konselor. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(1), 13-23.
  14. Karim, Z. 1-2 Sepetember 1987. Tata kota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tata Kota, BAPEDA Jawa Timur, Surabaya.
  15. Kasip, L.M. 2000. Pembentukan galur baru ulat sutera (bombyx mori L) melalui persilangan ulat sutera bivoltine dan polyvoltine. Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
  16. Krashen, S., Long, M. & Scarcella,R. (1979). Age, rate, and eventual attainment in second language acquisition. TESOL Quarterly. 13: 573-82 (CD ROM: TESOL Quaarterly-Digital, 1997).
  17. Kukuh, A. 2008. Obsesi pendidikan gratis di Semarang. Suara Merdeka. Semarang 5 Maret. Hlm. 4.
  18. Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual education: Teaching English as a second language. New York: Praeger.
  19. Levy, M. 2000. Environmental scarcity and violent conflict: a debate. Diunduh di http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/ECS/ report2/debate.htm tanggal 4 Juli 2002.
  20. Linz, J. & Stephan, A. 2001. Some thought on decentralization, devolution and the many varieties of federal arrangements. Crafting Indonesian Democracy, hal.: 230-250. Bandung: Penerbit Mizan.
  21. Mudjiran, D. (2010). Pemulihan Dini Mental Masyarakat Pasca Gempa di Kota Padang. Padang: Pemko Padang, BNPB, UNP.
  22. Rahayu, E.S. 2001. Potensi alelopati lima kultivar padi terhadap gulma pesaingnya. Prosiding Konferensi Nasional XV Himpunan Ilmu Gulma Indonesia (Buku 1). Surakarta 17-19 Juli 2001.
  23. Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi 6. Terjemahan K. Padmawinata. Bandung: ITB Press.
  24. Rusdiyanto, E. 2001. Peranan tanaman dalam mengurangi Pb dari emisi gas buang kendaraan bermotor di Jakarta. Diunduh di http://www.ut.ac.id/olsupp/FMIPA/LING1112/Peranan-tan-htm tanggal 2 Juli 2002.
  25. Sandra, R., & Ifdil, I. (2015). Konsep Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1), 80-85.
  26. Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika: Suatu pendekatan biometrik. Terjemahan B. Sumantri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  27. Suparta, O., Sudradjat dan Sasmit, T. 2002. Pengaruh perlakuan kepadatan ulat sutera terhadap produksi dan mutu kokon di Tabing, Kabupaten Solok Sumatera Barat. Buletin Penelitian dan Kehutanan. 18(1) : 70-81.
  28. Syahniar, S., Ifdil, I., Afdal, A., & Ardi, Z. (2018). The Responsibility of Counselor and Education in Millennium Era.
  29. Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum ataukah perilaku chaos? Kompas. Jakarta. 4 Januari. Hlm.16
  30. Taufik, T., & Ifdil, I. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-150.
  31. Wiryawan, K.G., Luvianti, S., Hermana, W., & Suharti, S. 2007. Peningkatan performa ayam broiler dengan suplementasi daun salam (syzygium polyantum) sebagai antibakteri escherichia coli. Jurnal Media Peternakan. 30 (1): 55-62.
  32. Zuhud, E.A.M. & Damayanti, E.K. 2000. Kamus penyakit dan tumbuhan obat (Etnofitomedika). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.