Implementasi konseling individual dengan pendekatan person centered dalam menangani masalah konsep diri anak dari orang tua yang bercerai

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah konsep diri negative anak dari orang tua yang bercerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan konseling individual dengan pendekatan person centered untuk mengatasi konsep diri pada anak orang tua bercerai. Jenis penelitian iniadalah eksperimen one group design pre test dan post test, dengan teknik analisis data menggunakan product moment. Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa kelas XI SMK Taruna Bhakti Depok. Teknik pengumpulan data menggunakan skala konsep diri dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan konsep diri terhadap siswa yang diberi layanan konseling individual dengan pendekatan person centered dalam mengatasi konsep diri anak dari orang tua bercerai. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan kedua subjek setelah pelaksanaan konseling.  Dapat disimpulkan bahwa  konseling individual dengan pendekatan person centered efektif digunakan dalam dalam mengatasi konsep diri anak dari orang tua bercerai.
Keywords
  • konseling Individual
  • person centered
  • konsep diri anak dari orang tua yang bercerai
  • mengatasi
References
  1. Afiatin & Martaniah. (1998). Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 3(6), 66–79. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol3.iss6.art6
  2. Andayani & Afiatin. (1996). Konsep Diri, Harga Diri, Dan Kepercayaan Diri Remaja. In Konsep Diri, Harga Diri, Dan Kepercayaan Diri Remaja (Vol. 23, Issue 2, pp. 23–30).
  3. Angjelkoska, S., Stankovska, G., & Dimitrovski, D. (2015). Self-image in children of divorced parents. International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education, 3(2), 59–64. https://doi.org/10.23947/2334-8496-2015-3-2-59-64
  4. Ardi, Ibrahim, & Said. (2012). Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 1(2), 1–8. https://doi.org/10.24036/0201212522-0-00
  5. Azwar. (2009). Efek Seleksi Aitem Berdasar Daya Diskriminasi Terhadap Reliabilitas Skor Tes. Buletin Psikologi, 17(1), 28–32. https://doi.org/10.22146/bpsi.11479
  6. Dagun, M. S. (2002). Psikologi Keluarga (Vol. 2, Issue 2).
  7. Fernald. (1989). A New Trend: Creative and Innovative Corporate Environments. The Journal of Creative Behavior, 23(3), 208–213. https://doi.org/10.1002/j.2162-6057.1989.tb00694.x
  8. Fernanda, Sano, & Nurfarhanah. (2012). Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar. Konselor, 1(2), 1–7. https://doi.org/10.24036/0201212698-0-00
  9. Fitri, Zola, & Ifdil. (2018). Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(1), 1–5. https://doi.org/10.29210/02017182
  10. Ghaboush & Al-Qdah. (2020). The Impact of Divorce on Mothers with children living conditions and behaviors: A study on a Sample of Divorcees in Jordan. Journal of Social Sciences (COES&RJ-JSS), 9(4), 1531–1542. https://doi.org/10.25255/jss.2020.9.4.1531.1542
  11. Gunarsa. (1991). Psikologi Praktis Anak Remaja dan keluarga. In Psikologi Praktis Anak Remaja dan keluarga (pp. 1–189).
  12. Herdyanti & Margaretha. (2017). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecenderungan Menjadi Korban Bullying Pada Remaja Awal. Jurnal Psikologi Undip, 15(2), 92. https://doi.org/10.14710/jpu.15.2.92-98
  13. Hu, S. (2018). Parents’ Migration and Adolescents’ Transition to High School in Rural China: The Role of Parental Divorce. Journal of Family Issues, 39(12), 3324–3359. https://doi.org/10.1177/0192513X18778083
  14. Ifdil, Denich, I. (2017). Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 2(3), 107–113.
  15. Irawan, Asrina, & Y. (2020). Pembentukan Konsep Diri Remaja (Studi Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua) Di Kota Makassar Tahun 2020. Window of Public Health Journal, 01(02), 48–58. https://doi.org/10.33096/woph.vi.48
  16. Ismail & Ahmad. (2003). FACTORS AFFECTING EFFECTIVENESS OF CHANGE INITIATIVES: Evidence from Malaysian Firms. Gadjah Mada International Journal of Business, 5(1), 33. https://doi.org/10.22146/gamaijb.5393
  17. Istiana. (2018). Perbedaan Harga Diri Remaja Ditinjau Dari Status Keluarga Pada Sma Al - Ulum Medan. Psikologi Konseling, 11(2), 25–39. https://doi.org/10.24114/konseling.v10i1.9630
  18. John W. Creswell. (2016). Qualitative Inquiry & Research Design.
  19. Kartono, K. (2002). Psikologi Sosial dan Kenakalan Remaja. In Psikologi Sosial dan Kenakalan Remaja (Issue 2). https://doi.org/10.24036/sikola.v2i2.84
  20. Mochtan. (2019). Pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap konsep diri siswa sma di tangerang selatan. Skripsi, 1–157.
  21. Mulyaningsih. (2014). Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar, dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(4), 441. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.156
  22. Putra & Rustika. (2015). Hubungan Antara Perilaku Menolong Dengan Konsep Diri Pada Remaja Akhir Yang Menjadi Anggota Tim Bantuan Medis Janar Duta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, 2(2), 198–205. https://doi.org/10.24843/jpu.2015.v02.i02.p08
  23. Rogers, C. R. (1959). A Theory of Therapy and Personality Change: As Developed in the Client-Centered Framework. Perspectives in Abnormal Behavior, 341–351. https://doi.org/10.1016/b978-0-08-017738-0.50039-9
  24. Sakdiah, Widiastuti, & Andriyanto. (2019). Penggunaan Pendekatan Konseling Client Centered untuk Meningkatkan Konsep Diri Pada Siswa The Use of Client Centered Counseling for Improving Student Self Concept. Dm.
  25. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In Journal of Chemical Information and Modeling.
  26. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods) (Issue 2015).
  27. Sumartini. (2015). Mengembangkan Self Concept Siswa Melalui Model Pembelajaran Concept Attainment. Mosharafa, 4(2), 48–57. http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa/article/view/mv4n2_1/193
  28. Travers. (1963). Essentials of learning: An overview for students of education.
  29. Wahyu, Taufik, I. (2012). Konsep Diri dan Masalah yang Dialami Orang Terinfeksi HIV/Aids. Konselor, 1(2), 1–12. https://doi.org/10.24036/0201212695-0-00
  30. Wijayanti & Astiti. (2017). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1), 41–49. https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i01.p05