Abstract


Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap pembelajaran normal di banyak lembaga, termasuk belajar di Sekolah Tinggi Teologi Kristen di Kabupaten Minahasa. Namun, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu dikembangkan model pembelajaran untuk Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti dengan pendekatan blended learning. Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari tahap perencanaan, pengembangan dan evaluasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bahan ajar berbasis QR Code dan Panduan Belajar Dalam Jaringan (Daring) layak untuk digunakan. Seluruh penilaian ahli dikategorikan sangat baik. Uji coba satu-satu dan uji coba kelompok besar juga menunjukkan kategori yang sangat baik masing-masing sebesar 98,7%, dan 96%. Selanjutnya, skor rata-rata setiap siswa meningkat sebesar 12,17 dari 71,08 sebelum menggunakan bahan ajar berbasis QR Code menjadi 83,25 setelah menggunakan bahan ajar berbasis QR Code. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis QR-Code yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan. Hal ini karena hasil belajar siswa yang menggunakan model PAK dan Budi Pekerti dengan pendekatan  blended learning di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) di Kabupaten Minahasa meningkat secara signifikan.


Keywords


Pendekatan Blended Learning, Pengembangan Model, Bahan Ajar Berbasis QR-Code, Pendidikan Agama Kristen