Efektivitas teknik diskusi dalam bimbingan kelompok untuk membantu dalam perencanaan karir siswa

Abstract

This study aims to test the hypothesis of "effective discussion techniques in group guidance to help students’ career planning". This experimental research used the one group pretest – posttest model. A total of 10 participants were selected using purposive sampling based on certain considerations. The career planning instrument with 25 statement items was used to collect data from each participant. The validity and reliability of the instrument were ensured using the construct validity test with the supervisor. The study was conducted in 3 meetings, while the analysis was carried out using paired samples test. The average posttest score is greater than the pretest score and the results show that there is a significant difference in the attitude of students toward career planning before and after participating in group guidance with discussion techniques. Hence, it can be concluded that effective discussion techniques are effective to improve students’ attitude toward career planning.
References
  1. Afdal, A., Suya, M., Syamsu, S., & Uman, U. (2014). Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 2(3), 1.
  2. Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 58–62.
  3. Afriwinanda, E. (2012). Hubungan antara konsep diri dengan perencanaan karir pada siswa siswi kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta. In Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Vol. 7, Issue June).
  4. Aminnurrohim, A. W., Saraswati, S., & Kurniawan, K.(2014). Survei Faktor-Faktor Penghambat Perencanaan Karir Siswa. Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 3(2), 57–63.
  5. Apriansyah, S. (2014). Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Perencanaan Karir. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 78.
  6. Atmaja, T. T. (2014). Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Karir Dengan Penggunaan Media Modul. Psikopedagogia, 3(2), 58-68.
  7. Atmaja, Twi Tandar. (2014). Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 57.
  8. Budiningsih, T. E. (2020). Perlukah Perencanaan Karier pada Siswa SMA? Studi Korelasi Konsep Diri dan Perencanaan Karier Siswa SMA Negeri 1 Sulang. [Universitas Negeri Malang]. In Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah,.
  9. Fajriyah, R. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Kematangan Karir Siswasmamuhammadiyah 1 Pekanbaru. UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
  10. Falentini, F. Y., Taufik, T., & Mudjiran, M. (2013). Usaha Yang Dilakukan Siswa Dalam Menentukan Arah Pilihan Karir Dan Hambatan-Hambatan Yang Ditemui. Konselor, 2(1), 310–316.
  11. Furunes et al. (2015). Late Career Decision Making: A Qualitative Panel Study. Work, Aging and Retirement, 1(3), 284-295.
  12. Handayani, S., Emilia, O., & Wahyuni, B. (2009). Efektivitas Metode Diskusi Kelompok Dengan Dan Tanpa Facilitator in Improving Knowledge , Attitude and Motivation of. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(3), 133–141.
  13. Harnes, N., & Aidha, P. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Ngariboyo. Jurnal BK UNESA, 03 (01), 216–224.
  14. Hidayati, N. W. (2016). Hubungan Harga Diri dan Konformitas Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 1 (2).
  15. Hidayati, R. (2015). Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik Dalam Meningkatkan Pemahaman Karir. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1 (1)(Juni 2015).
  16. Holland, J. L. (1996). Exploring careers with typology. American Psychologist, 51(4), 397–406.
  17. Jannah, F. N. (2010). Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Perilaku Agresi pada Siswa Kelas X di SMK Muhammdiyah 1 Malang. Universitas Negeri Malang.
  18. Ketut, S. D. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
  19. Komara, I. B. (2016). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa SMP. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 33.
  20. Kusnadi, S. H. (2010). Perbedaan perencanaan karir siswa SMK dan SMU. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  21. Muniarti, E. (2020). Pengertian Bakat, Ciri-Ciri Anak Berbakat, dan Implikasi Pendidikan.
  22. Prahmawati, C. A. (2018). Career Mind Mapping melalui Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan KemampuanPerencanaan Karir Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Universitas Muhammadiyah Malang.
  23. Pritangguh, M. (2016). Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 3 Kebumen. Universitas Negeri Yogyakarta, 1951, 10–18.
  24. Putri, R. M. (2018). Pengaruh Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karir dalam Perencanaan Karir Siswa Kelas XII IPA DI SMA Negeri 1 Indralaya Selatan. Wahana Didaktika, 16(1), 16 (1).
  25. Rangka, I. B., Prasetyaningtyas, W. E., Satrianta, H., & Folastri, S. (2017). Profil Perencanaan Karir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dengan Pemodelan Rasch Berdasarkan Jenis Kelamin. Konselor, 6(2), 39.
  26. Roe, A. (1957). Early determinants of vocational choice. Journal of Counseling Psychology, 4(3), 212–217.
  27. Romlah, T. (2006). Teori & Praktek Bimbingan Kelompok. In Malang : Universitas Negeri Malang.
  28. Saifudin, A. (2018). Kematangan Karier. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  29. Sari, E. M., & Nursalim, M. (2014). Penerapan Bimbingan Kelompok Untuk Kemantapan Pilihan Karier Siswa Kelas X-3 Sunan Drajat Sugio- Lamongan. Jurnal BK UNESA, 04, 0–6.
  30. Sarwita, T. (2018). Analisis Minat Dan Bakat Mahasiswa Penjaskesrek Tahun 2017. Penjaskesrek, 5 (1)(April 2018), 45–55.
  31. Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Stie Ykpn,.
  32. Sukardi, D. K. (2012). Pengantar Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
  33. Sulistyarini, M. J. (2014). Dasar-dasar Konseling : Panduan Lengkap memahami Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Konseling. Jakarta : Prestasi Pustakarya.
  34. Sutrino, B. (2013). Perencanaan karir siswa smk. Varia Pendidikan, 25 (1)(Juni 2013), 1–14.
  35. Syaiffina, R. (2019). Peningkatan Perencanaan Karier Siswa Melalui Bimbingan Kelompok. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(7), 437-447.
  36. Tolentino, L. R., Garcia, P. R. J. M., Lu, V. N., Restubog, S. L. D., Bordia, P., & Plewa, C. (2014). Career adaptation: The relation of adaptability to goal orientation, proactive personality, and career optimism. Journal of Vocational Behavior, 84(1), 39–48.
  37. Triyono, M. . (2014). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Paramitra.
  38. Widyatmoko, W., Ayriza, Y., & Purwandika, R. (2019). Analisis faktor konfirmatori sebagai prosedur evaluasi konstruk skala kematangan karir. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 9(1), 27.