The effectiveness of Pencak Silat to change teenage personalities

Abstract

This study aims to look at the effect of martial arts exercises on changes in adolescent personality. The sample of this study was Yadika Lubuklinggau High School students who participated in pencak silat extracurricular activities, totaling 22 people. The sampling technique is a total sampling technique. The hypothesis proposed in this study is that martial arts exercises provide a significant influence on changes in adolescent personality. The design of this study is one group pretest-posttest. Data collection techniques using a questionnaire with Likert Scale. The data in this study are the answers of the sample parents regarding their daily personalities both before and after pencak silat training. Hypothesis testing with a t-test at a significant level of 0.05%. Based on testing the research hypothesis using the t-test statistical analysis it is known that the t-value is 3,227, while the t-table value is 1,720. Thus, it can be concluded that the hypothesis proposed in this study was accepted. The conclusion that can be drawn in this study is that martial arts exercises provide effects on changes in adolescent personality.
Keywords
  • Pencak silat
  • teenager
  • behavior
References
  1. Adyanto, S. P., Muhajir, M., & Fajriyah, K. (2018). Karakteristik Siswa Anggota Ekstrakulikuler Pencak Silat Ditinjau dari Nilai Karakter. Jurnal Sinektik, 1(1), 46-52.
  2. Afrianti, N. (2017). Profil kecerdasan sosial siswa SMA di Kota Bandung dan implikasinya terhadap penyelenggaraan layanan bimbingan konseling. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 5(1), 40-59.
  3. Alivia, L. A. (2016). Peranan Pendidikan Berbasis Islam dalam Pembentukan Karakter Siswa di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.
  4. Andi Mappiare, A. (2018). Meramu Model Konseling Berbasis Budaya Nusantara: Kipas.
  5. Dewi, N., & Susilawati, L. (2016). Hubungan antara kecenderungan pola asuh otoriter (authoritarian parenting style) dengan gejala perilaku agresif pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 108-116.
  6. Diahloka, C. (2012). Pengaruh Sinetron Televisi Dan Film Terhadap Perekmbangan Moral Remaja. Reformasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2(1).
  7. Gunarti, W., & Muis, A. (2014). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar AUD.
  8. Hadi, I. A. (2017). Pentingnya Pengenalan Tentang Perbedaan Individu Anak Dalam Efektifitas Pendidikan. INSPIRASI: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam, 1(1), 71-92.
  9. Hartati, L., & Respati, W. S. (2012). Kompetensi interpersonal pada remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan yang tinggal di panti asuhan cottage. Jurnal Psikologi Esa Unggul, 10(02), 126613.
  10. Hildayani, R., Sugianto, M., Tarigan, R., & Handayani, E. (2014). Psikologi perkembangan anak.
  11. Ihsan, N. (2014). The Analysis of Physical Condition, Will Pencak Silat Construction Training Center Students (PPLP) of West Sumatra.
  12. Ihsan, N., Sepriadi, S., & Suwirman, S. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Motivasi Berprestasi Dengan Tingkat Kondisi Fisik Siswa Pplp Cabang Pencak Silat Sumatera Barat. Sporta Saintika, 3(1), 410-422.
  13. Ihsan, N., & Suwirman, S. (2018). Sumbangan Konsentrasi terhadap Kecepatan Tendangan Pencak Silat. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 8(1), 1-6.
  14. Ihsan, N., Yulkifli, Y., & Yohandri, Y. (2018). Instrumen Kecepatan Tendangan Pencak Silat Berbasis Teknologi. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 124-131.
  15. Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan: Kencana.
  16. Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Fungsionalisme hingga Post-modernisme: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  17. Juliardy, A. (2014). Melalui Variasi Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tendangan Busur Pencak Silat Siswa Kelas Vii Smp Cerdas Murni Deli Serdang Tahun Ajaran2013/2014. UNIMED.
  18. Kholis, M. N. (2016). Aplikasi Nilai-Nilai Luhur Pencak Silat Sarana Membentuk Moralitas Bangsa. Jurnal Sportif| Vol, 2(2).
  19. Kumaidah, E. (2012). Penguatan Eksistensi Bangsa Melalui Seni Bela Diri Tradisional Pencak Silat. HUMANIKA, 16(9).
  20. Mardotillah, M., & Zein, D. M. (2017). Silat: Identitas Budaya, Pendidikan, Seni Bela Diri, Pemeliharaan Kesehatan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 18(2), 121-133.
  21. Masruri, A. (2016). Penyusunan Norma Tes Keterampilan Pencaksilat terhadap Gerakan Tendangan bagi Atlet Pemula Kategori Remaja di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar Jawa Tengah. Universitas Negeri Semarang.
  22. Monks, F., . dkk. (2004). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya.
  23. Mu’arif, S. S. (2016). Pembinaan Pergaulan Remaja melalui Kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) di SMA Negeri Jatilawang Kabupaten Banyumas (Doctoral Dissertation, Iain Purwokerto). IAIN Purwokerto.
  24. Muthohar, S. (2016). Antisipasi degradasi moral di era global. Nadwa, 7(2), 321-334.
  25. Nur, S. (2017). Filosofi gerakan pembukaan pencak silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) dan implikasinya terhadap pengembagan personality (Studi kasus pada UKM beladiri di IAIN Ponorogo). IAIN Ponorogo.
  26. Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan pengembangan karakter bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1).
  27. Prastyana, B. R. (2016). Peran Exstrakurikuler Pecak Silat Dalam Meminimalisir Kenakalan Remaja di Sekolah. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 12(22), 28-48.
  28. Pritaningrum, M., & Hendriani, W. (2013). Penyesuaian diri remaja yang tinggal di Pondok Pesantren Modern Nurul Izzah Gresik pada tahun pertama. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2(3), 134-143.
  29. Rosidi, A. (2017). Strategi Dakwah Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate melalui Pencak Silat (Studi Kasus di Ranting Gunungsari Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat). Universitas Islam Negeri Mataram.
  30. Safitri, Y., & Hidayati, E. (2013). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Depresi Remaja di SMK 10 November Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(1).
  31. Sari, H., & Shabri, S. (2016). Hubungan Tipe Kepribadian dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Idea nursing journal, 7(2), 1-12.
  32. Sari, M. N. (2019). Pengembangan latihan koordinasi gerak dasar senam Zumba bagi member di Sanggar Kebugaran Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (SKIK UM). SKRIPSI Mahasiswa UM.
  33. Shahrudin, H. (2018). Metode Dakwah dalam Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) DI KOMISARIAT IAIN Surakarta. IAIN SURAKARTA.
  34. Sinulingga, G. (2018). Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Budaya Pencak Silat Melalui O2SN.
  35. Sujiono, Y. N., Zainal, O. R., Rosmala, R., & Tampiomas, E. L. (2014). Metode pengembangan kognitif.
  36. Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).
  37. Wati, I. (2016). Peningkatan Kerjasama pada Materi Perubahan Benda Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 1(1).
  38. Widiantari, K. S., & Herdiyanto, Y. K. (2013). Perbedaan intensitas komunikasi melalui jejaring sosial antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1).
  39. Yasin, F. (2013). Penumbuhan kedisiplinan sebagai pembentukan karakter peserta didik di madrasah. el-hikmah(1).