Kebutuhan Afiliasi Siswa

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan mengenai kebutuhan afiliasi siswa. Kebutuhan afiliasi merupakan kebutuhan akan hubungan baik dengan orang lain. Kebutuhan afiliasi sangat diperlukan dalam setiap diri individu, khususnya siswa. Siswa yang dalam masa perkembangan remaja sangat memerlukan kebutuhan afiliasi. Hal ini disebabkan karena salah satu tugas perkembangan remaja ialah membina hubungan yang baik dengan sesama jenis maupun berlawanan jenis. Hal ini tentunya  penting untuk diketahui dan dipenuhi oleh siswa. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kebutuhan afiliasi siswa berdasarkan aspek: 1) mendekatkan diri, 2) bekerjasama, 3) membuat senang, 4) mencari afeksi, dan 5) tetap setia pada teman. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif, dengan sampel 271 siswa. Instrumen yang digunakan ialah iventori kebutuhan afiliasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Hasil penelitian mengungkapkan, kebutuhan afiliasi siswa berdasarkan aspek mendekatkan diri, bekerjasama, membuat senang serta tetap setia pada teman sebagian siswa berada pada kategori sedang dan kebutuhan afiliasi siswa berdasarkan aspek mencari afeksi sebagian berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum terpenuhi kebutuhan afiliasinya. Untuk itu dibutuhkan peranan guru BK dalam membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannnya.

References
  1. Anggraini, J. (2016). Hubungan Antara Kebutuhan Afiliasi Dengan Asertivitas Pada Peserta Didik Di Madrasah Aliyah Patra Mandiri Palembang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Palembang UIN Raden Fatah.
  2. Alizamar, A., Ifdil, I., Fadli, R. P., Erwinda, L., Zola, N., & Churnia, E. & Rangka, IB (2018). The Effectiveness of Hypnotherapy in Reducing Stress Levels. Addictive Disorders & Their Treatment.
  3. Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). Konselor, 5(2), 93-99.
  4. Ardi, Z., Ibrahim, Y., & Said, A. (2012). Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya Terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling, 1(1).
  5. Effectiveness of Hypnotherapy in Reducing Stress Levels. Addictive Disorders & Their Treatment.
  6. Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 143-148.
  7. Ekinasmara, F. P. (2013). Hubungan Konsep Diri Dan Kebutuhan Berafiliasi Dengan Penyesuaian Sosial Siswa SMPN 8 Madiun. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 1(2). Retrieved from https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwipqfuS9M3YAhWFl5QKHdhIDcoQFgglMAA&url=http%3A%2F%2Fjurnalmahasiswa.unesa.ac.id%2Farticle%2F3470%2F17%2Farticle.pdf&usg=AOvVaw3LuQoqk7MQqXlURb5vXYB0
  8. Fitri, Neviyarni, Ifdil. (2016). Efektivitas Layanan Informasi dengan Menggunakan Metode Blended Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, 2, 84-92.
  9. Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. (2018). Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(1), 1-5.
  10. Ifdil, I. (2013). Konsep Dasar Self Disclosure Dan Pentingnya Bagi Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling. PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 13(1), 110–117.
  11. Ifdil, I., Denich, A. U., & Ilyas, A. (2017). Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 2(3), 107–113. https://doi.org/10.17977/um001v2i32017p107
  12. Karneli, Y. (2018). Upaya Guru BK untuk Mengentaskan Masalah-Masalah Perkembangan Remaja dengan Pendekatan Konseling Analisis Transaksional, 2(1).
  13. Khaira, I., Firman, & Neviyarni, S. (2017). Efektivitas Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak Asuh di Panti Asuhan Wira Lisna Padang. Jurnal Bikotetik, (1), 1–7.
  14. Khasanah, S. (2015). Hubungan antara Kebutuhan Afiliasi dengan Keterbukaan Diri pada Remajapengguna Blackberry Messenger (BBM), 1–10. Retrieved from http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6708
  15. Purwadiningsih. (2016). Studi Komparasi Tentang Motif Afiliasi Pada Siswa Yang Orang Tuanya Single Parent Dengan Yang Lengkap Pada Siswa Kelas Ii Smk Negeri 1 Wonosegoro, 1–13. Retrieved from http://jurnal-mahasiswa.unisri.ac.id/index.php/fkipbk/article/viewFile/306/249
  16. Reski, N., Taufik, T., & Ifdil, I. (2017). Konsep diri dan kedisiplinan belajar siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(2), 85-91.
  17. Sandra, R., & Ifdil, I. (2015). Konsep Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1), 80-85.
  18. Sukmawati, Neviyarni, Syukur & Said. (2013). Peningkatan Hasil Belajar melalui Dinamika Kelompok dalam Perkuliahan Pengajaran Psikologi dan Bimbingan Konseling (PPBK). Universitas Negeri Padang, XIII(2), 10-18.
  19. Taufik, Ifdil & Ardi, Z. (2013). Kondisi Stress Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan. 1(2), 143-150.
  20. Thanoesya, R., Syahniar, S., & Ifdil, I. (2016). Konsep Diri dan Optimisme Mahasiswa dalam Proses Penulisan Skripsi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 2(2), 58-61.
  21. Ulfah, T. A. (2011). Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa Yang Mengunjungi Tempat Hiburan Malam Ditinjau Dari Motif Afiliasi. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Semarang.
  22. Wardi, R., & Ifdil, I. (2016). Stress Conditions in Students Completing Thesis. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 6(2), 190-194.
  23. Yunairrahmah, A. & A. &. (2014). Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Kebutuhan Afiliasi Remaja Di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Journal of Psychology, 1–6. Retrieved from http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/ecopsy/article/download/1937/1684
  24. Yusuf, A. M. (2013). Metode Penelitian. Padang. UNP Press.
  25. Zola, N., Fadli, R. P., & Ifdil, I. (2018). Chromotherapy to reducing stress.