Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur

Abstract

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen integral dalam pendidikan yang eksistensinya dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan. Sayangnya, pelaksanaan bimbingan dan konseling selama ini masih mengadopsi secara membabi-buta rumusan yang dibuat oleh para ahli yang berlandaskan pada falsafah Barat. Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur (KIPAS) yang dikreasikan oleh Andi Mappiare-AT muncul sebagai salah satu dari sedikit jenis bimbingan dan konseling yang berlandaskan pada budaya Nusantara. Fokus penulisan artikel ini mencakup deskripsi dan analisis kritis terhadap Model KIPAS; uraian tentang kontribusi Model KIPAS terhadap pengembangan diri dan penyelesaian masalah konseli, dan kontribusi terhadap citra konseling Indonesia. Basis budaya yang diusung oleh Model KIPAS menjadi keunggulan utama model ini, menjadikannya sangat efektif untuk diaplikasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling Indonesia. Disamping itu, terdapat beberapa kritikan terhadap Model KIPAS, khususnya terkait dengan masih minimnya kajian mendalam tentang karakteristik manusia Indonesia, dan “pemangkasan” tahapan konseling. Sebagai model yang berbasis pada budaya bangsa, Model KIPAS perlu mendapat dukungan dan upaya pengembangan lebih lanjut dari segenap praktisi dan akademisi bidang bimbingan dan konseling.

Keywords
  • analisis kritik
  • konseling
  • KIPAS
References
  1. Cottone, R.R. (1992). Theories and Paradigms of Counseling and Psychotherapy. Massachusetts: Allyn &Bacoon, Inc.
  2. Erford, B.T. (2015). 40 Techniques Every Counselor Should Know. New Jersey: Pearson Education, Inc.
  3. Geldard, K & Geldard, D. (2005). Practical Counseling Skills: An Integratif Approach.Basingstoke: Palgrave Macmillan.
  4. Corey, Gerald (1991). Theory and Parctice of Counseling and Psychotherapy. California:Brooks/Cole Publishing Company.
  5. Gibson & Mitchel (2011).Introduction to Counseling and Guidance.Pearson Prentice Hall.
  6. Hansen, J. C., Stevic, R. R., & Warner, R. W. (1982). Counseling: Theory and Process (Vol. 23). Allyn & Bacon.
  7. Hariko, R. (2017). Landasan Filosofis Keterampilan Komunikasi Konseling. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling. Vol. 2(2): 41–49
  8. Hariko, R. (2016). Ilmu Bimbingan dan Konseling, Nilai dan Kesejahteraan Individu: Studi Literatur. Jurnal Konseling dan Pendidikan. Vol. 4 (2): 118-123.
  9. Hossoubah, Z. (2007). Develoving Creative and Critical Thinking Skills (Terjemahan). Bandung: Yayasan Nuansa Cendia.
  10. Kartodirdjo, S. (1968). Segi-segi StrukturilHistoriografi Indonesia dalam LembaranSejarah. Yogyakarta: UGM.
  11. Mappiare-AT, A. (2013a). Martabat Konselor Indonesia dalam Falsafah dan Kinerja Model KIPAS: Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur. Prosiding Kongres XII, Konvensi Nasional XVIII ABKIN dan Seminar Internasional Konseling, Denpasar Bali, 14 s.d 16 November 2013. Denpasar: Panitia Kongres XII, Konvensi Nasional BK XVIII.
  12. Mappiare-AT, A. (2013b). Penguatan Layanan Bimbingan dan Konseling Melalui Model Konseling Intensif dan Progresif yang Adaptif terhadap Struktur (KIPAS). Proceeding Seminar Internasional Forum FIP-JIP Se-Indonesia, Medan, 29-31 Oktober 2013. Medan: UNIMED Press.
  13. Mappiare-AT, A. (2013c). Tipe-tipe Metode Riset Kualitatif: untuk Eksplanasi Sosial Budaya dan Bimbingan Konseling. Malang: Elang Mas bersama Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
  14. Mappiare-AT, A. (2017). Meramu Model Konseling Berbasis Budaya Nusantara: KIPAS (Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur). Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Budaya Konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan. Disampaikan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Malang pada Tanggal 28 Februari 2017.
  15. McLeod, J. (2009). An Introduction to Counseling: 14th Edition. USA: McGraw-Hill.
  16. Nelson-Jones, R. (2008). Introduction to Counselling Skills: Text and Activities. London: Sage Publication Ltd.
  17. Neukrug, E. (2011). The World of the Counselor: An Introduction to the Counseling Profession. USA: Brooks/Cole.
  18. Nizhamul, H.H. 2009. Kearifan Lokal Wanita Minangkabau.Diunggah pada tanggal 29 April 2017 dari https://bundokanduang.wordpress.com/page/9/
  19. Palmer, Stephen. (2010). Introduction to Counseling and Psychotherapy: The Essential Guide. Sage Publication Ltd.
  20. Prayitno. (1998) Konseling Pancawaskita: Kerangka Konseling Eklektik. Padang: IKIP Padang.
  21. Setiawan, E. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus versi online/daring (dalam jaringan). Diunggah dari http://kbbi.web.id/kritik
  22. Shertzer, B., & Stones, S.C. (1974). Fundamentals of Counseling. Boston: Houghton Mifflin Company.
  23. Syam, M.N. (1988) Filsafat Pendidikan Pancasila: Sebagai Sumber dan Dasar Pembinaan Manusia Indonesia Seutuhnya. Surabaya: Usaha Nasional.