Analisis implementasi pendidikan multikultural berbasis moderasi beragama di pondok pesantren al-quraniyah manna

Abstract

Ditengah masyarakat Indonesia sangat majemuk. Dunia pendidikan, khususnya pondok pesantren sangat diperlukan adanya pendidikan multikultural yang berbasis pada moderasi beragama untuk mencapai tujuan secara optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang berkontribusi untuk mengeksplorasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan multikultural berbasis moderasi beragama di Pondok Pesantren Al-Quraniyah di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah pimpinan pondok pesantren, ustad, ustad, ustazah, dan santri. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data melalui ekstraksi data, reduksi data, penyajian hasil, dan penarikan kesimpulan. Results: Hasil penelitian ini berhasil mengungkap beberapa temuan penting. Pertama, multikultural didasarkan pada moderasi beragama. Kedua, implementasi pendidikan multikultural berbasis multikultural berbasis moderasi beragama terjadi melalui dua kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembelajaran yang berpedoman pada Al-Qur'an, kitab-kitab pendukung, dan dan kegiatan pembinaan keteladanan melalui prinsip-prinsip ibrah (upaya (upaya mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain), mauidzah (kebaikan), dan takzir (sanksi atau hukuman). Ketiga, evaluasi pendidikan multikultural berbasis moderasi beragama belum menggunakan instrumen tertulis, tetapi berdasarkan musyawarah dan dilakukan secara rutin setiap bulan. Temuan tersebut memberikan kontribusi bahwa pentingnya moderasi beragama sebagai landasan multikulturalisme, serta menekankan pendekatan pembelajaran dan evaluasi yang kolaboratif dan berbasis nilai-nilai keagamaan.

References
  1. Al Asyari, A. H. (2022). Tantangan Sistem Pendidikan Pesantren di Era Modern. Risalatuna: Journal of Pesantren Studies, 2(1), 127. https://doi.org/10.54471/rjps.v2i1.1572
  2. Al Kahar, A. A. D. (2021). Pendidikan Karakter Multidimensi sebagai Aplikasi Konsep Merdeka Belajar dalam Menyambut Bonus Demografi. AN NUR: Jurnal Studi Islam, 13(1), 67–89. https://doi.org/10.37252/an-nur.v13i1.99
  3. Aminy, A., Islam, U., Sumatera, N., Darlis, A., Islam, U., Sumatera, N., Farabi, M. Al, Islam, U., Sumatera, N., Tanjung, N. I., Islam, U., & Sumatera, N. (2022). Pendidikan akhlak dalam al- qur ’ an. 06, 227–238.
  4. Bado, B. (2021). Model Pendekatan Kualitatif: Telaah Dalam Metode Penelitian Ilmiah. In Pengantar Metode Kualitatif.
  5. Depdiknas. (2003). Undang-Undang Ri No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional.
  6. Deroncele-Acosta, A., Gross-Tur, R., Bellido-Valdiviezo, O., & López-Mustelier, R. (2024). Qualitative Research From Grounded Theory to Build a Scientific Framework on the Researcher’s Epistemic Competence. International Journal of Qualitative Methods, 23. https://doi.org/10.1177/16094069241284218
  7. Dr. Umar Sidiq, M.Ag Dr. Moh. Miftachul Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9). http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG PENDIDIKAN.pdf
  8. Effendi, M. R. (2020). Mitigasi Intoleransi dan Radikalisme Beragama di Pondok Pesantren Melalui Pendekatan Pembelajaran Inklusif. Paedagogie: Jurnal Pendidikan Dan Studi ISlam, 1(1), 54–77. https://doi.org/10.52593/pdg.01.1.05
  9. Fitri, R., & Ondeng, S. (2022). Pesantren Di Indonesia: Lembaga Pembentukan Karakter. Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2(1), 42–54. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul
  10. Hamzah, A. R., Mesra, R., Br Karo, K., Alifah, N., Hartini, A., Gita Prima Agusta, H., Maryati Yusuf, F., Endrawati Subroto, D., Lisarani, V., Ihsan Ramadhani, M., Hajar Larekeng, S., Tunnoor, S., Bayu, R. A., & Pinasti, T. (2023). Strategi Pembelajaran Abad 21.
  11. Harisah, A. N. (2020). Pesantren Sebagai Lembaga Dakwah Perubahan Sosial Budaya. Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan, 12(1), 1–22. https://doi.org/10.47945/al-riwayah.v12i1.268
  12. Hasyim, A. D. (2024). Pendidikan Islam Multikultural ( Komparasi Abdurrahman Wahid , Nurcholish Madjid dan Syafi ’ i Ma ’ arif ). 4.
  13. Hidayat, W. (2020). Metode Keteladanan Dan Urgensinya Dalam Pendidikan Akhlak Menurut Perspektif Abdullah Nashih Ulwan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 113–135. https://journal.unugiri.ac.id/index.php/al-ulya/article/view/1797/1061
  14. Huda, M. M., Maftuh, B., & William, N. (2023). Urgensi Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Pencegahan Konflik Sosial Sejak Dini. Jurnal Elementaria Edukasia, 6(2), 1015–1022. https://doi.org/10.31949/jee.v6i2.5576
  15. Ida, K. (2019). Analisis Pendidikan Multikultural di Madrasah dan Pesantren: Studi Komparasi di MAN 3 Sleman dan Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 2(1), 105–120.
  16. Jakaria Umro, N. (2023). Urgensi Dan Implementasi Pendidikan Islam Multikultural Di Sekolah. Al-Makrifat: Jurnal Kajian Islam, 8(1), 31–42. https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/makrifat/article/view/5234
  17. Johnson, A. H., Taylor, J. L., Caudillo, L., Hwang, H., Gill, E., & Harrison, T. C. (2024). Addressing Race in Fieldnotes in Qualitative Health Research: A Methodological Critique. International Journal of Qualitative Methods, 23. https://doi.org/10.1177/16094069231225372
  18. Juanis. (2021). Pengelolaan Pendidikan Pada Pondok Pesantren. Jurnal Intelektualita Prodi MPI, 10(2), 138–153.
  19. Kafi, A. (2022). Metode Pendidikan Akhlak Pada Santri Tajhizi Di Pondok Pesantren Al Falah Putera Banjarbaru. DARRIS: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 5(1), 31–42. https://doi.org/10.47732/darris.v5i1.424
  20. Khambali, K., Mumu, M., & Erihadiana, M. (2021). Entrepreneurship Based on Entrepreneurship Financing Management in Modern Pondok Cordoba. Ta Dib : Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), 341–352. https://doi.org/10.29313/tjpi.v10i2.8905
  21. Kholil, M. (2022). Multicultural Education According to Azyumardi Azra’s Perspective. International Journal of Social Science and Human Research, 05(04), 1518–1522. https://doi.org/10.47191/ijsshr/v5-i4-43
  22. Khotimah, K., & Ain, S. Q. (2023). Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar pada Kurikulum Merdeka. Aulad: Journal on Early Childhood, 6(3), 486–494. https://doi.org/10.31004/aulad.v6i3.568
  23. Meylovia, D., & Alfin Julianto. (2023). Inovasi Pembelajaran IPAS pada Kurikulum Merdeka Belajar di SDN 25 Bengkulu Selatan. Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan, 4(1), 84–91. https://doi.org/10.69775/jpia.v4i1.128
  24. Muhamad Suparji, & Alfin Julianto. (2023). Sistem Pengelolaan Pendidikan Pesantren Modern (Studi Kasus Pondok Pesantren Annur Darunnajah 8 Bogor). Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan, 3(2), 93–103. https://doi.org/10.69775/jpia.v3i2.104
  25. Munjahid. (2022). Review Buku Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai Penulis Zamaksyari Dhofier. Musala : Jurnal Pesantren Dan Kebudayaan Islam Nusantara, 1(1 SE-Review), 113–122. https://jurnalannur.ac.id/index.php/musala/article/view/141
  26. Mussafa, R. A. (2018). Konsep Nilai-Nilai Moderasi dalam Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Unpublished Sarjana’s Skripsi) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, Indonesia.
  27. Mustikaningrum, G., Pramusinta, L., Ayu, S., & Umar, M. (2020). The Implementation of Character Education Integrated To Curriculum and Learning Methods During Covid-19 Pandemic. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(2), 154–164.
  28. Nuning Himami Hafsawati, & Qurroti A’yun. (2023). Moderasi Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahul Jannah Randuagung Lumajang). Risalatuna: Journal of Pesantren Studies, 3(2), 181–196. https://doi.org/10.54471/rjps.v3i2.2526
  29. Presiden Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.
  30. Putri, A. S. (2020). Konsekuensi Masyarakat Multikultural.
  31. Qodir, Z., & Nashir, H. (2019). Keislaman, Kemanusiaan, Keindonesiaan, dan Budaya: Studi Perbandingan Pemikiran Ahmad Syafii Maarif, Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid. Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies, 15(2), 226–253.
  32. Rizqiyah, F. (2021). Pengaruh Penerapan Ta’zir dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Nurul Huda Banat Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Islamika, 3(2), 163–170. https://doi.org/10.36088/islamika.v3i2.1298
  33. Rofiq, A., & Sutopo, S. (2022). Konseling Kiai terhadap Manajemen Pesantren. CONSEILS: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(1), 14–39. https://doi.org/10.55352/bki.v2i1.566
  34. Romadon, M., Marini, A., & Maksum, A. (2021). Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 490–497. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.734
  35. Saputra, I. B., & Azmi, F. (2022). Religious Moderation in Indonesia. EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Dan Keagamaan, 6(3), 239–262. https://doi.org/10.47006/er.v6i3.10887
  36. Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Lentera Hati Group.
  37. Songidan, J., Iswati, I., & Al-Madany, F. F. (2020). Implementasi Dakwah Fardiyah Melalui Pendidikan Islam Dalam Membangun Karakter Profetik Mahasiswa (Studi Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro). Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian Lppm Um Metro, 7(2), 201. https://doi.org/10.24127/jlpp.v7i2.2395
  38. Suaedy, A. (2018). Gus dur: islam nusantara & kewarganegaraan bineka. Gramedia Pustaka Utama.
  39. Suci Kartika Sari, A. K. (2022). Teori Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah. (Online), 7(2), 284–291. https://www.scribd.com/document/374716049/teori-pendidikan-multikultural
  40. Wahid, A. (2024). Moderasi Beragama dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam: Implementasi dalam Pendidikan Multikultural di Indonesia. Scholars: Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(1 SE-Articles), 29–36. https://doi.org/10.31959/js.v2i1.2367
  41. Yusuf, A. (2020). Integrasi Teknologi dalam Pendidikan Islam. Teknologi Pendidikan Islam, 18(2), 35–49.