Pengembangan Karakter Jujur Melalui Pembiasaan

Abstract

Honesty is a the important character in the student. The creation of this character takes quite a long time and  cannot be conducted in an instant. Honest character can be developed using the behavioristik theory by conditioning with stimulus-response technique-reinforcement. The role of teacher, counselors, other school personnel, parents and the community are very important in the development of the student’s characters through conditioning.

Keywords
  • Honesty character
  • conditioning
References
  1. Alfairuuzy.( 2013). Penanaman Nilai-Nilai Kejujuran Dalam Pendidikan Menjadi Solusi Atas Krisis Moral Dalam Sistem Pemerintahan Masa Depan. (Online), (http://alfairuzy.blogspot.com). Diakses 22 November 2012)
  2. Daharnis. (2013). Pendidikan Karakter dalam Pelayanan Konseling. Padang: Sukabina Press.
  3. Departemen Agama RI. (2005). Mushaf Al Qur’an Terjemah. Jakarta: Al-Huda
  4. Depdikbud. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
  5. Elfindri, dkk. (2011). Soft skills untuk pendidik. Batam: Baduose Media
  6. Emosda. (2013). Penanaman Nilai-Nilai Kejujuran Dalam Menyiapkan Karakter Bangsa. (Online), (http://www.unja.ac.id/fkip. diakses 22 November 2013)
  7. Henry C. Ellis. (1978). Fundamentals of Human Learning, Memory and Cognition.
  8. Irwandi Rinaldi. (2014). Kiat Menanamkan Karakter Pada Anak. Makalah disampaikan pada Seminar Parenting. LPMP Sumbar, 22 Februari 2014
  9. Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum (2010a). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Pedoman Sekolah. Jakarta: Depdiknas
  10. Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010b. Bahan Pelatihan Penguatan Metode Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter bangsa. Jakarta: Depdiknas
  11. Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2011a). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Depdiknas.
  12. Masnur Muslich. (2011). Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
  13. Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  14. Parayitno dan Afriva Khaidir. (2011). Model Pendidikan Karakter Cerdas. Padang: UNP Press
  15. Sa’id Hawwa. (2007). Kajian Lengkap Penyucian Jiwa. Jakarta: Darussalam
  16. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  17. Zainal Aqib. (2012). Pendidikan Karakter di Sekolah Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya