Penerapan konseling REBT dalam mengentaskan afeksi overpersonal berbasis curahan kasih sayang pada peserta didik broken home

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik pada keluarga broken home yang memperlihatkan perilaku afeksi overpersonal seperti berkasih sayang, bercinta (berpacaran) di luar batas kewajaran di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan konseling model Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam mengentaskan perilaku afeksi overpersonal berbasis curahan kasih sayang pada peserta didik broken home. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis eksperimen one group pre test – post test design.  Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik yang mengalami broken home di SMP Muhammadiyah 6 Padang yang berjumlah 35 orang peserta didik, dan sampelnya adalah peserta didik yang mengalami perilaku afeksi overpersonal pada keluarga broken home dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan teknik analisis datanya dengan menggunkan persentase dengan cara membandingkah hasil pre - test dan post-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat afeksi overpersonal berbasis curahan kasih sayang pada peserta didik yang mengalami broken home sebelum diberikan perlakuan berada pada kategori tinggi dengan persentase 100% dan tingkat afeksi overpersonal berbasis curahan kasih sayang pada peserta didik broken home setelah diberikan perlakuan berada pada kategori rendah dengan persentasenya 60% dan kategori sangat rendah dengan persentasenya 40%. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan konseling model REBT dalam mengentaskan afeksi overpersonal berbasis curahan kasih sayang pada anak broken home baik untuk digunakan para Guru BK.
References
  1. Achmad Ali Fikri, Syamsul Arifin, M. F. F. (2022a). No Titleהכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים. In הארץ (Vol. 2, Issue 8.5.2017).
  2. Achmad Ali Fikri, Syamsul Arifin, M. F. F. (2022). Rational Emotive Behavior Therapy dengan Teknik Cognitive Disputation dalam Menumbuhkan Sikap Penerimaan Diri Seorang Remaja di Desa Lampah Kedamean Gresik. Jurnal Islamica, 2(8).
  3. Adristi, S. P. (2021). Peran Orang Tua pada Anak dari Latar Belakang Keluarga Broken Home. Lifelong Education Journal, 1(2), 131-138. (n.d.).
  4. Agustina, A., Dwi Oktavia, N., Miranti, A., Juniarti, A., & Akbar, I. (2023). Hubungan Anak Broken Home Terhadap Post Traumatic Growth. Proceeding Conference on Psychology and Behavioral Sciences, 2(1), 53–61. http://proceedings.dokicti.org/index.php/CPBS/index
  5. Aini, I. N. & A. (2023). Kelekatan terhadap Orang Tua ( Ayah-Ibu ) pada Remaja Korban Broken Home. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 13259–13266.
  6. Alang, H. S. (n.d.). Proses Pelaksanaan Terapi Rasional Emotif. Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, 6(2).
  7. Alawiyah, S., Rahman, I. K., & Handrianto, B. (2020). Meningkatkan Kesadaran Menutup Aurat Melalui Pendekatan Konseling REBT Islami. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 5(2), 225–239. https://doi.org/10.15575/ath.v5i2.9532
  8. All Habsy, B. (2022). Konseling Rasional Emotif Perilaku untuk Menurunkan Kecemasan dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa SMA, Efektifkah? Perspektif Ilmu Pendidikan, 36(1), 19–25. https://doi.org/10.21009/pip.361.3
  9. Anikoh, I., & Nurjannah, N. (2022). Pelaksanaan Terapi Rasional Emotif dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial pada Remaja Akhir [The Implementation of Emotional Rational Therapy in Increasing Social Skills in Adolescents]. Journal of Contemporary Islamic Counselling, 2(1), 13–22. https://doi.org/10.59027/jcic.v2i1.129
  10. Apriyanto, T. D., Fanisa, N., & Dwi Rahayu, E. (2022). Efektivitas Konseling Rasional Emotive Behavior Therapy (REBT) Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa. Jurnal Paedagogy, 9(4), 734. https://doi.org/10.33394/jp.v9i4.5759
  11. Ariyanto, K. (2023). Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15-23. (n.d.).
  12. Ariyanto, K. (2023). Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15–23.
  13. Badjarad, R. S. (2021). Konseling untuk Mengatasi Permasalahan Afeksi Antara Anak Keterbatasan Intelektual dengan Significant Others. Nosipakabelo: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 2(1), 26-32. (n.d.).
  14. Burhanuddin, B., & Hadis, A. (2023). Penerapan Konseling Rational Emotif terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Matematika di SMK Negeri 4 Gowa. Jurnal Edukasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 67–74. https://doi.org/10.35914/jepkm.v1i2.11
  15. Fatah, Abdul. (2016). Interpersonal Need dalam Komunikasi Kelompok Kecil antara Pengurus dan Mu'alaf. Skripsi. Tidak Diterbitkan Fakultas Ilmu Dakwah UIN Syarif Hidayahtullah, Jakarta
  16. Framanta, G. M. (2020). Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kepribadian Anak. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 2(1), 126-129. (n.d.).
  17. Feist, J., & Feist, G. J. (2017). Teori kepribadian Buku 1 & 2 Theories of Personality. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  18. Habsy, B. A. (2018). Konseling Rasional Emotif Perilaku: Sebuah Tinjauan Filosofis. Indonesian Journal of Educational Counseling, 2(1), 13-30. (n.d.).
  19. Haslindah, H., Passalowongi, A. J. A., & Passalowongi, J. (2021). Pendekatan Konseling Behavioral dalam Penanganan Remaja Bermasalah. Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi, 1(2), 77-86. (n.d.).
  20. Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.
  21. Ilham, L., & Farid, A. (2019). Teori Klasik Dan Kontemporer: Dari Rational Emotive Behavioral Therapy (REBT) Hingga Cognitive Restructuring (CR). MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 4(2), 151-166. (n.d.).
  22. Ilyas, J. M., & Djanah, M. (2022). Keefektifitas Konseling Rasional Emotif Berperilaku untuk Meningkatkan Self-Awareness Siswa SMK. 05(02), 41–51.
  23. Japar, M., Kurniati, A., & Lianasari, D. (2021). Pelatihan Konseling REBT Bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMA Kota Magelang Untuk Meningkatkan Kinerja Pelayanan Konseling. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 397-404. (n.d.).
  24. Kumalasari, D. (2017). Konsep Behavioral Therapy dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Terisolir. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 14(1), 15-24. (n.d.).
  25. Latipun, (2003), Psikologi Konseling, Malang: UMM Press.
  26. Lestari, P., & Pratiwi, P. H. (2018). Perubahan Dalam Struktur Keluarga. DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 7(1). (n.d.).
  27. Melati, A. D., Fatimah, S., & Manuardi, A. R. (2022). Rational Emotive Behavior Therapy dalam Menangani Kecemasan Sosial Korban Bullying. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 5(3), 200. https://doi.org/10.22460/fokus.v5i3.8642
  28. Mukarom, Z. (2020). Teori-teori Komunikasi. Bandung: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
  29. Munthe, Imya Sinsi dan Santoso Raharjo. (2018). Pemenuhan Kebutuhan Afeksi pada Anak (Peningkatan Kemandirian dan Kepercayaan Diri di Lembaga
  30. Kesejahteraan Sosial Anak - LKSA). Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial 1(2), 119-123
  31. Nirwana, A. (2015). Hubungan Antara Pemenuhan Kebutuhan Afeksi dengan Kecenderungan Depresi pada Remaja Putri Pondok Pesantren. In Thesis (p. 200).
  32. Paturrochmah, H. (2020). Rasional Emotif Behavior Therapy (REBT) Islam dalam Menumbuhkan Sikap Mental Positif. Konseling Edukasi: Journal of Guidance and Counseling, 4(2), 200-217. (n.d.).
  33. Putri, H. D. H., & Priyatmono, B. (2023). Analisis Kondisi Psikologis Anak Broken Home Dalam Proses Reintegrasi Pada Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Pusat. Innovative: Journal Of Social Science …, 3, 5189–5198. http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/5466
  34. Raharjo, I. S. M. & S. T. (2018). Pemenuhan Kebutuhan Afeksi pada Anak (Peningkatan Kemandirian dan Kepercayaan Diri di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-LKSA). 1, 119–123.
  35. Rahmaniyah, M. (2023). Penerapan Teknik Cognitive Disputation untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa Kelas XI di MAN 1 Soppeng. (n.d.).
  36. Robi. (2013). Skripsi: Korelasi Antara Pemenuhan Kebutuhan Afeksi dengan Perilaku Prososial pada Remaja di Panti Asuhan Sunan Ampel Malang. UIN Malang.
  37. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
  38. Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.
  39. Sulistiawati, Y., Amalia, R. & Rahma, A. (2021). Hubungan Kebutuhan Afeksi terhadap Perilaku Cyberbullying pada Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional dan Call Paper Mahasiswa.
  40. Triaswati. (2019). Skripsi: Pola Komunikasi Anak Santri di Pesantren Kilat Mesjid Baabussalam Taman Cibaduyut Indah.
  41. Tyas, P. H. P. (2015). Pendekatan Naratif dalam Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk Mengelola Emosi. Jurnal Fokus Konseling, 1(2).
  42. Wardani, S. Y., & Trisnani, R. P. (2022). Efektivitas Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk Mereduksi Narcissistic Personality Disorder. Indonesian Journal of Educational Counseling, 6(2), 96-102. (n.d.).
  43. Wardani, S. Y., & Trisnani, R. P. (2022). Efektivitas Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk Mereduksi Narcissistic Personality Disorder. Indonesian Journal of Educational Counseling, 6(2), 96–102. https://doi.org/10.30653/001.202262.193
  44. Yanti, L. M., & Saputra, S. M. (2018). Penerapan Pendekatan REBT (Rasional Emotive Behavior Theraphy) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan), 1(6), 247. https://doi.org/10.22460/fokus.v1i6.4171
  45. Yusuf, U., & Setianto, L. (2013). Efektivitas Cognitive Behavior Therapy terhadap Penurunan Derajat Stres. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 29(2), 175-186. (n.d.).