Pengembangan dan validasi instrumen kompetensi ethnoguidance guru PAUD

Abstract

Pengembangan instrumen penilaian untuk mengukur kompetensi ethnoguidance guru PAUD sangat penting agar bimbingan yang diberikan relevan dengan latar belakang budaya anak. Ethnoguidance adalah model bimbingan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam praktik pendidikan. Agar efektif, diperlukan instrumen yang valid dan akurat. Penelitian ini merancang instrumen berbasis tiga dimensi utama—pengetahuan, sikap, dan keterampilan—yang dijabarkan dalam 13 indikator dan 60 item awal. Validasi dilakukan melalui penilaian ahli dan uji keterbacaan oleh lima guru PAUD. Hasil akhir berupa 52 item menggunakan skala Likert lima poin. Instrumen ini diuji pada 152 guru menggunakan convenience sampling, lalu dianalisis dengan EFA dan CFA serta berbagai fit indices (CFI, TLI, RMSEA, SRMR). Hasil analisis menunjukkan validitas dan reliabilitas yang tinggi. Instrumen ini terbukti konsisten secara internal, menjadikannya alat ukur yang andal. Kontribusi utama penelitian ini adalah tersedianya instrumen terstandar untuk menilai sejauh mana guru PAUD mampu mengintegrasikan budaya dalam layanan bimbingan. Dengan validitas dan reliabilitas yang kuat, alat ini dapat menjadi tolok ukur dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini yang lebih sensitif terhadap keberagaman budaya di Indonesia.

Keywords
  • Ethnoguidance Competency Instrument
  • Early Childhood Education (ECE) Teachers
  • Instrument Development
  • Validation Process
  • Cultural Sensitivity
References
  1. Au, K. H. (2007). Culturally responsive instruction: Application to multiethnic classrooms. Pedagogies: An International Journal, 2(1), 1-18.
  2. https://doi.org/10.1080/15544800701343562
  3. Banks, C. A. M & Banks, J. A. (1995) Equity pedagogy: An essential component of multicultural education, Theory into Practice, 34(3), 152-158.
  4. https://doi.org/10.1080/00405849509543674
  5. Foreva, V. J. (2021). Pentingnya Budaya dalam Bimbingan Konseling Islam bagi Remaja. Al-Qolam: Jurnal Dakwah Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 81-104.
  6. Gay, G. (2018). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice (3rd. ed). New York, NY: College Press.
  7. George, D., & Mallery, P. (2003). SPSS for Windows step by step: A simple guide and reference. 11.0 update (4th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon.
  8. Habsy, B. A. (2017). Semar puppet counseling model. COUNSEDU: The International Journal of Counseling and Education, 2(1), 19.
  9. https://doi.org/10.23916/002017024410
  10. Hadiwinarto, H. (2020). Best practice guidance and counseling practices outside school as a model for independent learning. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling, pp. 141- 147. http://conference.um.ac.id/index.php/bk/article/view/71
  11. Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165.
  12. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125
  13. Maulana, M. A., Wibowo, M. E., & Tadjri, I. (2014). Javanese culture based group guidance model with game techniques to improve social interaction of Semarang City Middle School Students. Jurnal Bimbingan Konseling, 3(2), 90-96.
  14. Munandir. (2001). Educational encyclopedia. UM Press.
  15. Paris, D. (2012). Culturally sustaining pedagogy: A needed change in stance, terminology, and practice. Educational Researcher, 41(3), 93-97
  16. https://doi.org/10.3102/0013189X12441244
  17. Schermelleh-Engel, K., Moosbrugger, H., & Müller, H. (2003). Evaluating the Fit of Structural Equation Models: Tests of Significance and Descriptive Goodness-of-Fit Measures. Methods of Psychological Research, 8(2), 23-74.
  18. Setiadi, R., Kartadinata, S., & Nakaya, A. (2017). A peace pedagogy model for the development of peace culture in an education setting. The Open Psychology Journal, 10(1), 182-189.
  19. https://doi.org/10.2174/1874350101710010182
  20. Sleeter, C. E., & Grant, C. A. (2008). Making choices for multicultural education: Five approaches to race, class, and gender. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons Inc.
  21. Villegas, A., & Lucas, T. (2002). Preparing culturally responsive teachers: Rethinking the curriculum. Journal of Teacher Education, 53(1), 20-32.
  22. https://doi.org/10.1177/0022487102053001003
  23. Zamroni, E. (2019). Konseling Berbasis Kearifan Lokal Indonesia sebagai Upaya Penguatan Karakter Kebangsaan. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 03(01), 95-106.
  24. https://doi.org/10.30598/jbkt.v3i2.388