Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri gaya manajemen konflik para seminaris. Subjek penelitian berjumlah 44 orang yang merupakan para seminaris yang sedang menjalani proses pembinaan untuk menjadi imam. Data penelitian diperoleh dari skala penilaian manajemen konflik yang dibuat peneliti, dan diuji dengan analisis deskriptif dengan rumus mean dan analisis komparatif dengan rumus anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para seminaris lebih cenderung menggunakan gaya akomodasi dan jarang memakai gaya kompetisi dalam mengelola konflik. Para seminaris perlu mengembangkan gaya manajemen konflik yang cocok dalam menghadapi situasi konflik.

Keywords


konflik, manajemen, gaya manajemen konflik