Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui Penerapan Metode STAD pada Peserta Didik Kelas VIII

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar pseerta didik dengan menerapkan metode STAD pada kelas VIII.8 SMPN 1 Kecamatan Luak Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitin ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dan masing-masing siklus dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi dan pemikiran tentang salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan didampingi oleh teman sejawat sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi. Kemudian hasil pengamatan akan dianalisis dengan melihat peningkatannya dalam setiap siklus. Keberhasilan penerapan model, pemilihan media, strategi, maupun pendekatan pembelajaran tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun penelitian ini setidaknya memberikan gambaran bagaimana seorang guru berusaha untuk meningkatkan  aktivitas dan hasil belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan.
Keywords
  • Peningkatan Aktivitas
  • Hasil Belajar
  • Metode STAD
References
  1. A.M, Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  2. Alex Maryunis. (1999). Pengantar Action Reseach Bidang Pendidikan: UNP Padang.
  3. Arikunto, Suharsimi. (20030. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara.
  4. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.
  5. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen (2005). Materi Terintegrasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
  6. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CT ). Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum
  7. Gustus, T. (2012). Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin di SMK PIRI Sleman (Doctoral dissertation, UNY).
  8. Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1994). Learning together and alone. Cooperative, competitive, and individualistic learning. Allyn and Bacon, 160 Gould Street, Needham Heights, MA 02194..
  9. Mulyasa.E. (2006). Kurikulum Bebasis Kompetensi. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.
  10. PPM SLTP. (1998). Petunjuk Praktis Pelaksanaan Action Research: Jakarta.
  11. Prihati, Eka. (2008). Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada
  12. Purwanti, S. (2013). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru dan Pegawai di SMA Bakti Sejahtera Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administrasi Negara, 1, 210-224.
  13. Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusamedia.
  14. Saadi, Ma’mur dkk. (2007). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas terbuka.
  15. Sharan, S. E. (1994). Handbook of cooperative learning methods. Greenwood Press/Greenwood Publishing Group.
  16. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
  17. Suhardan, D. (2007). Efektivitas Pengawasan Profesional dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran pada Era Otonomi Daerah. Educationist, 1(1), pp-57.
  18. Syamsuri, I. (2010). Peningkatan Kompetensi Guru untuk Meningkatkan Minat Siswa pada Bidang MIPA. Makalah disampaikan dalam Lokakarya MIPAnet.