Abstract


Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan mendewasakan anak didik, sehingga mereka dapat mencapai tugas perkembangan yang optimal. Tugas perkembangan yang ingin dicapai salah satunya adalah mencapai kematangan emosi. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa mencapai kematangan emosinya dengan baik, khususnya anak bungsu. Berdasarkan fenomena yang ada di MTsN Gurun Panjang dapat diketahui bahwa beberapa anak bungsu belum melihatkan kematangan emosinya. Melalui bimbingan kelompok diharapkan kematangan emosi anak bungsu dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan kematangan emosi anak bungsu. Metode penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan teknik one group pre-test post-test design. Subjek dalam penelitian ini adalah anak bungsu. Teknik pengumpulan data menggunakan angket berskala. Data dianalisis dengan teknik Wilcoxon signed rank test dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan emosi anak bungsu sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok berada pada kategori cukup dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok berada pada kategori sangat tinggi. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kematangan emosi anak bungsu sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini berarti terjadi peningkatan kematangan emosi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan kematangan emosi lebih lanjut melalui layanan bimbingan dan konseling terutama bimbingan kelompok.


Keywords


Kematangan Emosi; Anak Bungsu; Bimbingan Kelompok